Malaikat Penyembuh Lukaku
Terkadang aku ingin kembali di masa kecilku
Masa-masa yang selalu menantikan hujan turun
Kemudian hujan-hujanan bersama
Menantikan munculnya pelangi
Dan terserang penyakit flu di kemudian hari
Saat ini aku merasa iri
Jika melihat para sejoli cilik itu sedang bermain hujan hujanan
Aku iri dengan tawa mereka yang begitu lepas tanpa beban
Mereka terlihat begitu menikmati turunnya air hujan
Seperti tak merasakan sebuah luka jika air hujan membasahi tubuhnya
Rintikan-rintikan air yang membasahi tubuhnya itu
Seratus persen air hujan asli
Tanpa campuran air apapun
Sedangkan aku?
Seringkali ku menantikan hujan
Kemudian ku berhujan-hujanan seperti masa kecilku dulu
Tapi,
Aku merasa takut sekali
Takut jika air hujan ini membasahi tubuhku
Kemudian membukakan luka dalam tubuhku
Lalu, rintikan rintikan air hujan itu tercampur dengan air yang lain
Yang disebut dengan air mata
Teradang aku ingin mengadu
Bahwa Hujan telah membuat ku terluka
Namun aku takut jika mereka tak percaya dengan aduanku
Dan pada akhirnya aku terdiam dalam hujan
Merasakan dengan sepenuh hati
Atas luka luka yang dibawa oleh hujan
Air, basah, luka, kenangan...
Itulah yang selalu dibawanya ketika hujan turun
Saat saat kehujanan seperti inilah aku sangat menantikan payung
Oh, payung... Sanggupkah kau datang kepadaku dengan sendiri?
Lalu aku tersadar
Seberapapun lama aku menunggu payung
Ia tak akan mampu berjalan kepadaku
Tanpa ada seorang penuntunnya
Kau tahu sendiri kan bahwa payung tak berjalan?
Lalu kemudian aku menantikan seorang penuntun payung itu
Yaaa, berharap ada seseorang yang menengadahkan payung ditangannya
Saat aku kehujanan dan merasakan luka
Kemudian dia mengeringkan tubuhku yang basah
Sambil berkata
"Jangan hujan-hujanan lagi jika kemudian kamu sakit. Atau kita hujan-hujanan bersama kemudian merasakan sakit bersama juga"
Dan pastinya seseorang penuntun payung itu adalah
Malaikat Penyembuh Lukaku ;)
Karya : Nilam Ade P
No comments:
Post a Comment